Terlalu Porno dan Sadis, Malaysia Larang Pemutaran Film Fifty Shades of Grey

Film Fifty Shades of Grey akhirnya mendapat penolakan di sejumlah negara termasuk Malaysia. Film yang lebih mengarah ke pornografi dan terdapat banyak adegan sadis ini dilarang diputar di bioskop Malaysia.

"Kami membuat keputusan setelah melihat film yang berisi banyak adegan seksual yang tidak natural," kata Abdul Halim Abdul Hamid, Kepala Badan Sensor Film Malaysia, seperti dikutip Time dari Variety. Ia menambahkan, "Film itu lebih ke pornografi daripada film."

Fifty Shades of Grey
Dilansir dari ccnindonesia.com (06/02/2015), Drama percintaan erotis antara pengusaha kaya raya, Christian Grey yang diperankan Jamie Dornan dan mahasiswa tingkat akhir Sastra, Anastasia Steele yang dimainkan Dakota Johnson itu juga dianggap mengandung konten sadistis.

"Memperlihatkan perempuan yang diikat di tempat tidur dan dicambuk," kata Andul Halim. Adegan yang dimaksudnya, adalah saat Ana berhubungan seksual dengan Christian di Red Room atau 'ruang bermain'. Christian memang dikisahkan sebagai penganut seks ekstrem BDSM (Bondage, Discipline, Sadism, Masochism).

Distributor film, United International Pictures juga sudah mengonfirmasi bahwa Fifty Shades of Grey tidak akan tayang di bioskop mana pun di Malaysia. Belum ada larangan dari Indonesia. Namun yang jelas, novel Fifty Shades of Grey yang terjual lebih dari 100 juta kopi di seluruh dunia sejak tahun 2012 saja, belum juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Mengutip Digital Spy, sebelumnya Malaysia juga sudah pernah melarang penayangan film Bruno karena mengandung konten homoseksual dan Noah karena ceritanya melenceng dari kisah nabi. Noah juga dilarang tayang di Indonesia.

Fifty Shades of Grey dijadwalkan tayang di Inggris pada 13 Februari dan di Amerika Serikat pada Hari Kasih Sayang, 14 Februari.

Related Posts: